Buku dikutip dari Wikipedia merupakan kumpulan/himpunan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu. Salah satu ujungnya dan berisi tulisan, gambar atau tempelan. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Selanjutnya pengertian buku menurut KBBI adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong.
Buku menurut H.G. Andriese yang dikutip dari situs dosenpendidikan.co.id menyebutkan bahwa buku merupakan informasi tercetak diatas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan. Unesco pada tahun 1964, dalam H.G Andriese, memberikan pengertian buku sebagai publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya memiliki 48 halaman.
Adapula pengertian buku menurut Undang-Undang nomor 3 Tahun 2017 tentang sistem perbukuan Pasal 1 point 2 dimana dijelaskan bahwa buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala.
Sebelumnya buku hanya tersedia dalam versi cetak, namun seiring dengan perkembangan teknologi, sekarang buku juga tersedia versi elektronik yang biasa dikenal dengan e-book. E-book merupakan karya tulis yang berupa teks, gambar, audio, video, atau gabungan dari keseluruhannya yang dipublikasikan dalam bentuk elektronik (UU No 3 Tahun 2017).
Apabila Anda sudah mengetahui pengertian buku, selanjutnya Anda harus mengetahui apa saja jenis-jenis buku. Secara umum berdasarkan tipe dari buku dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Buku fiksi merupakan tulisan yang merupakan karangan yang tidak berdasarkan kisah nyata atau fakta (Contohnya: novel, puisi, cerpen, komik).
Buku non fiksi merupakan buku yang berisi tulisan berdasarkan kisa nyata atau fakta. Misalnya isi buku diambil dari hasil penelitian sehingga informasi yang terkandung didalamnya berdasarkan fakta (Contohnya: buku referensi, monograf, buku pelajaran, dll).
Lebih lanjut jenis buku menurut UU No 3 Tahun 2017 juga membagi dua jenis yaitu buku pendidikan dan buku umum. Buku pendidikan yang dimaksud adalah buku yang digunakan dalam pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Sedangkan buku umum merupakan jenis buku di luar buku pendidikan.
Selanjunya buku pendidikan di kelompokkan menjadi dua yaitu buku teks dan non-teks. Buku teks disebutkan ada dua yaitu buku teks utama dan buku teks pendamping.
Buku teks utama merupakan buku pelajaran yang wajib digunakan dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum pendidikan.
Sedangkan buku teks pendamping merupakan buku pelajaran yang disusun masyarakat berdasarkan kurikulum yang berlaku dan telah mendapatkan pengesahan dari pemerintah pusat yang telah memiliki nomor ISBN.
Apabila Anda sudah mengetahui jenis-jenis buku, tentunya Anda sudah bisa memutuskan buku apa yang akan Anda tulis. Apabila Anda baru mau memulai menulis buku saya rekomendasikan membaca e-book Cara Praktis Menulis Buku yang ditulis oleh Budi Utama CEO Penerbit Deepublish.
Jika Anda sudah selesai menulis naskah, selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mencari penerbit yang akan menerbitkan buku Anda agar dapat dibaca oleh banyak orang dan mendapatkan nomor ISBN.
Namun, taukah Anda bahwasanya penerbit juga bukan hanya satu. Sehingga Anda harus mengetahui di penerbit mana yang cocok untuk menerbitkan naskah buku Anda. Penerbit buku terdiri dari tiga kelompok yaitu penerbit mayor, indie, dan vanity publisher.
Penerbit yang tergolong sebagai penerbit mayor merupakan jenis penerbit yang memiliki jangkauan yang lebih luas. Sehingga buku yang diterbitkan dapat dipasarkan secara nasional. Salah satu contoh penerbit mayor yaitu Gramedia dan ANDI.
Namun, taukah Anda bahwa penerbit mayor memiliki kebijakan yang lebih ketat dalam menyeleksi naskah yang akan diterbitkan. Dimana, naskah buku yang Anda kirim akan diseleksi secara ketat sehingga membutuhkan waktu berbulan-bulan agar dapat mengetahui naskah diterima atau ditolak.
Apabila Anda penulis pemula sebaiknya mempertimbangkan untuk menerbitkan di penerbit mayor. Menurut informasi dari salah satu penerbit mayor yang pernah di ikuti dalam acara seminar, dikatakan bahwa tips untuk bisa menerbitkan buku di penerbit mayor yaitu memiliki reputasi.
Salah satu yang menjadi acuannya adalah profil penulis yang ada di Google Schoolar, dan yang kedua adalah reputasi institusi dimana penulis terdaftar sebagai tenaga pendidik.
Tips selanjutnya dikatakan oleh narasumber penerbit mayor mereka melihat dari topik buku yang ditulis. Bagi Anda yang baru mau memulai menulis dapat melihat topik apa yang trend melalui situs google trend.
Ada juga kriteria penilaian naskah agar bisa diterbiktan di penerbit mayor yang dikutip dari situs penerbitdeepublish.com yaitu memperhatikan kualitas kelengkapan naskah. Naskah yang ditulis ada selling point dan asli tulisan/gagasan penulis. Selain itu, juga harus mengikuti aturan main dari pihak penerbit.
Dikutip dari e-book “Self Publishing Langkah Mudah Menerbitkan Buku Secara Mandiri” yang ditulis oleh tim penerbit deepublish, bahwa kalaupun naskah layak diterbitkan, naskah tersebut belum tentu sejalan dengan visi misi penerbit buku dan keinginan pasar. Sehingga proses sangat ketat dalam menyeleksi naskah yang akan diterbitkan.
Disamping dari ketatnya dalam proses seleksi naskah, tentunya juga memiliki kelebihan. Kelebihan adalah kemungkinan biaya yang dikeluarkan oleh penulis lebih sedikit dibandingkan dengan jenis penerbit lainnya.
Selain itu, dari segi royalti yang didapat penulis meskipun range persentasenya lebih sedikit. Namun, peluang buku terjual lebih banyak karena memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas.
Jenis penerbit ini sangat berbeda dengan penerbit mayor. Jika penerbit mayor memiliki kebijakan yang ketat dalam menyeleksi naskah yang akan diterbitkan, penerbit indie justru sebaliknya. Meskipun mungkin ada juga penerbit indie memiliki kebijakan yang ketat dalam menyeleksi naskah yang akan diterbitkan.
Memilih menerbitkan buku di penerbit indie bagi Anda yang ingin bukunya terbit cepat merupakan pilihan yang tepat karena di penerbit jenis ini memiliki efisiensi waktu. Setidaknya buku yang dikirim langsung diproses, dan dicetak. Sehingga, tidak menunggu waktu lama.
Selain itu, biaya yang dibutuhkan lebih sedikit karena naskah Anda dicetak berdasarkan pesanan dan hanya membayar biaya cetaknya saja. Biaya yang dikeluarkan berbeda-beda tergantung jumlah halaman, ukuran kertas, jenis kertas, dan jumlah order. Semakin banyak jumlah eksamplar yang di order, maka harga semakin murah. Harga juga dapat berkurang jika sudah melakukan preorder.
Jika penerbit mayor memiliki jangkauan pemasaran yang luas, tentu penerbit indie berbeda karena pemasaran terbatas sehingga penulis harus lebih aktif dalam memasarkan buku yang diterbitkan.
Namun, bukan berarti pihak penerbit tidak membantu memasarkannya. Akan tetapi, dari pihak penerbit membantu memasarkan melalui marketplace (Contohnya: tokopedia, bukalapak, google book, gramedia digital, dll) dan atau jaringan pemasaran yang sudah bekerjasama dengan pihak penerbit.
Penerbit jenis ini hampir sama dengan penerbit indie. Dimana letak perbedaannya terletak pada fasilitas yang disediakan penerbit. Fasilitas yang disediakan oleh jenis penerbit ini mesti dibayar penulis sesuai harga yang ditentukan.
Mungkin Anda baru pemula untuk menerbitkan buku? disarankan agar menerbitkan di penerbit indie atau vanity publisher karena disamping prosesnya yang cepat, harga terjangkau, dan ada pula dukungan berbagai fasilitas dan layanan. Salah satunya adalah penerbit Deepublish yang memberikan layanan gratis layout, cover, dan gratis ISBN.
Nah, sekarang jika Anda sudah mengetahui lebih banyak tentang buku, jenis-jenis buku, dan jenis-jenis penerbit. Maka, selanjutnya Anda harus mengetahui apa yang harus disiapkan ketika ingin menerbitkan buku.
Ada beberapa yang perlu di siapkan ketika ingin menerbitkan buku antara lain:
You cannot copy content of this page